Laman

Bimbingan Belajar (Bimbel) bagian 1


Kategori: jasa
Seiring dengan semakin banyak orang tua yang sibuk kerja, usaha bimbel ini mendapatkan celah peluang yang sangat lebar. Maklum, orang tua merasa tidak punya waktu untuk mendidik anak-anaknya dirumah.
Pangsa pasar usaha bimbel lumayan banyak. Target pasar yang dibidik bisa anak SD, SMP, SMA, atau mahasiswa baru. Bidang materi yang diajarkan pun beragam, mulai dari IPA, IPS, teknik, koputer dan sebagainya.
Saat ini, bimbel merupakan usaha yang biasa dilakukan para mahasiswa. Namun, kebanyakan dari mereka hanya memfokuskan diri sebagai pengajar saja. Artinya, mereka bekerja untuk perusahaan bimbel tertentu. Alasannya, klasik! Selain merasa tidak punya waktu buat ngurus usaha, tidak adanya modal juga menjadi alasan favorit buat mereka. Nah, mengapa kita tidak mencoba buat bimbel sendiri?
Berikut beberapa hal yang harus kita perhatikan sebelum memulai usaha bimbingan belajar, yaitu  merancang sistem, promosi, pemilihan lokasi, modal, dan penentuan tarif.
1.         Rancang sistem
Mengapa harus dirancang? Ya, ia dong. Rancangan sistem bimbel akan berpengaruh besar pada modal yang harus disiapkan. Kalau rancangan tidak jelas, wah bisa kacau balau nantinya.
Setidaknya, ada dua sistem yang bisa kita pakai untuk menjalankan bisnis bimbelmu, yaitu model monitoring dan privat.
Pada model monetoring, diperlukan kelas untuk mengajar anak dalam kelompok. Biasanya, jumlah anak dalam satu kelompok dibatasi. Cukup 3-5 saja. Semakin sedikit, kedekatan kita dengan anak-anak akan semakin besar. Anak pun cenderung memiliki waktu lebih banyak untuk bertanya. Yah, di situlah beda bimbel dengan sekolah pada umumnya, yaitu pelayanan!
Model kedua adalah privat. Pada model ini, pengajar datang kerumah siswa. Jumlah siswa yang diajari setidaknya satu orang. Namanya juga privat, pengajar dituntut untuk bisa memberikan yang terbaik bagi anak bimbingnya. Sekali lagi, di sinilah beda bimbel dengan sekolah umum.
2.         Promosi
Promosi bisa  kita lakukan melalui koran lokal berupa iklan baris. Promosi bisa juga dilakukan melalui penyebaran brosur di sekolah-sekolah atau langsung ke kompleks perumahan melalui loper koran. Tentu saja, cara itu bisa menjangkau siswa dan orang tua siswa. Bila ada kelebihan modal, buat sepanduk untuk dipasang di tempat-tempat strategis yang mudah terbaca, bisa di persimpangan jalan, jalan masuk-keluar komplek, pasar, atau pusat perbelanjaan.
Perlu diperhatikan agar iklan dilakukan secara rutin, misalnya dua kali seminggu,setiap sabtu dan minggu. Yakin, pasti ada respon dari pembaca, dari sanalah kita bisa memulainya.
Untuk menarik perhatian, tawarkan pelayanan lebih atau berikan nilai plus. Nilai plus tidak sekedar memberikan privat mata pelajaran yang dimaksud, tetapi juga memberikan bimbingan tambahan berupa cara belajar efektif, konsultasi pendidikan, atau penghargaan buat anak didik terbaik, tergantung keahlian pemberi privat atau bimbingan. Selain itu, tonjolkan kelebihan para pengajar yang anan menjadi pembimbing. Kita bisa saja menyebutkan universitas asal para pengajar.
Dengan adanya kelebihan-kelebihan itu promosi kita bakal lebih direspon banyak orang. Tidak percaya? Coba saja.